or

or

Selasa, 28 Mei 2013

Pemberdayaan Masyarakat Petani BAB I



Bab I.
LATAR BELAKANG

Petani merupakan bagian terbesar produsen  pangan dan produk-produk pertanian lainnya, seharusnya memegang peran dan pelaksana utama pembangunan pertanian di negara Indonesia yang agraris. Setelah kita melaksanakan pembangunan pertanian selama lebig dari setengah abad, petani dan masyarakat pedesaan masih dalam posisi yang marjinal dan memprihatinkan. Petani belum ditempatkan sebagi subjek atau penentu keputusan kegiatan pembangunan pertanian.
Kita ketahui bersama bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusiadan merupakan unsur penting dalam menjamin keberlangsungan gpemenuhan kebutenerasi bangsa ini. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pangan pokok (salah satunya, beras) menjadi suatu hal yang sangat strategis. Dalam hal ini, diperlukan komitmen dan kesadaran yang tinggi sehingga upaya memenuhi kebutuhan pangan bersumber dari paroduksi dalam negeri menjadi skala prioritas.
Adanya krisis global saat ini juga semakin membuat krisis bertambah sulit. Banyak kalangan yang memperkirakan kalau krisis perekonomian yang semakin kompleks ini bisa mengarah kepada krisis pangan. Kelaparan akan menjadi ancaman yang akan menmbuat kemiskinan massal. Sebelum krisis pangan terjadi, sejak jauh-jauh hari, sudah banyak pemikir maupun praktisi yang mati-matian menggodok kebijakan-kebijakan maupun sekedar subangan pemikiran untuk mengantisipasinya.
Menyikapi hal tersebut dan memperhatikan kondisi perubahan iklim yang cenderung semakin ekstrem, maka upaya pencapaian produksi harus mempertimbangkan kekuatan cadangan pangan. Dalam direktifnya, tanggal 22 Januari 2011 yang lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menetapkan sebuah komitmen ketersediaan pangan pokok khususnya beras secara berkelanjutan, Indonesia harus mampumencapai surplus produksi beras 10 juta ton pada tahun 2014.
Dalam upaya peningkatan produksi secara berkelanjutan dan surplus 10 juta ton pada tah 2014, kita memerlukan upaya kerja keras baik pimpinan pusat maupun pimpinan daerah beserta aparatnya dan seluruh instani terkait dengan membimbing para petani/kelompok tani di tingkat lapangan dalam mengakselerasi peningkatan produksi komoditas tanaman pangan, khususnya beras.
Pembangunan sektor pertanian terus digalakkan di Kabupaten Nias Selatan, seiring dengan program pemerintah dalam mencapai ketersediaan pangan pokok secara berkelanjutan. Di sisi lain peningkatan penduduk di Kabupaten Nias Selatanjuga merupakan pemicu perlu ditingkatkannya pembangunan pertanian ini. Dari luasan areal pertanaman Nias Selatan yang ± 200 ribu Ha, ada sekitar17068 Ha yang dikelola oleh  petani sebagai lahan persawahan. Pada tahun 2011 produksi Padi Sawah Kabupaten Nias Selatan mencapai 56.931,2 ton. Demikian juga komoditi pangan pokok lainnya, seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Tanah, memeng dari tahun ke tahun tidak terlalu mengalami peningkatan produkdi maupun produktifitas. Secara umum memang produksi dan produktifitas hasil pertanian masih tergolong rendah dibandingkan daerah lain, hal ini disebabkan karena pengolahan lahan dan hasil-hasil pertanian masih dibatasi oleh kemampuan masyarakat petani dalam menyediakan sarana dan prasarana, agroinput dan modal, sumber daya manusia pertanian yang berkualitas belum memadai.
Kesejahteraan petani pangan di Kabupaten Nias Selatan yang relatif rendah saat ini akan sangat menentukan prospek ketahanan pangan nasional. Kesejahteraan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor dan keterbatasan, diantaranya adalah : sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor produktif apapun kecuali tenaga kerjanya, luas lahan petani sempit, terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan, tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi, infrastruktur produksi pertanian masih rendah.
A.    Rumusan Masalah

1.      Bagaimana memberdayakan masyrakat tani di Kabupaten Nias Selatan
2.      Bagaimana masyrakat tani di Kabupaten Nias Selatan menghadapi tantangan Era Globalisasi.


B.     Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui bahgaimana memberdayakan masyarakat tani di Kabupaten Nias Selatan.
2.      Untuk mengetahui bagaimana masyrakat tani di Kabupaten Nias Selatan menghadapi tantangan Era Globalisasi.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar